TRADISI LUKAT GENI SEBELUM PENGERUPUKAN DI BALI
Ngerinya Tradisi Lukat Geni Sebelum Pengerupukan Di Bali
Setiap Provinsi, Kabupaten, ataupun Kota yang terdapat di Nusantara pasti mempunyai tradisi, seni, serta budaya yang unik dan beranekaragam. Tradisi tersebut ada karena warisan budaya dari para leluhur. Karena kepercayaan untuk menjaga warisan nenek moyang, berbagai tradisi yang dilakukan sejak dahulu masih hidup di tengah-tengah kita hingga saat ini.
Bali sebagai Daerah yang Kaya Budaya
Mempunyai banyak tradisi yang unik akan memperkaya budaya yang telah ada. Salah satunya di Bali. Selain objek wisata dengan pemandangan yang indah, Bali juga memiliki keunikan budaya yang menambah minat kunjungan wisata ke pulau tersebut.
Bali, khususnya masyarakat desa Klungkung mempunyai tradisi yang berkaitan dengan kepercayaan masyarakat. Tradisi itu masih lestari dan terjaga hingga saat ini. Mereka berkeyakinan bahwa budaya tersebut akan mendatangkan manfaat yang baik dan menghindari musibah.
Salah satu tradisi yang ada di Bali dan masih dilestarikan hingga saat ini adalah tradisi Lukat Geni sebelum Pengerupukan atau biasa disebut dengan perang api. Tradisi ini dirayakan oleh jama’ah puri setempat. Ritual dilaksanakan pada malam pengerupukan, lebih tepatnya sehari sebelum hari raya nyepi. Tradisi Lukat Geni ini sempat vakum cukup lama dan mulai dilestarikan kembali beberapa tahun terakhir untuk menjaga warisan budaya yang telah diwariskan oleh para leluhur.
Pengertian Tradisi Lukat Geni Sebelum Pengerupukan
Lukat Geni berasal dari kata “lukat” atau melukat yang memiliki arti membersihkan dari kotoran baik lahir ataupun batin, sedangkan istilah “geni” artinya adalah api. Lukat Geni itu sendiri merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Bali sebelum pengerupukan yang bertujuan untuk melepaskan ataupun mengurangi kotoran dengan sarana api.
Upacara ini akan menetralisir kekuatan negatif dari alam serta menghilangkan sifat buruk pada diri manusia sebelum ia merayakan Catur Brata Penyepian. Harapan lainnya adalah supaya alam juga menjadi seimbang serta tercapai keharmonisan dan eratnya tali persaudaraan.
Prosesi Tradisi Lukat Geni Sebelum Pengerupukan
Lukat Geni memang merupakan tradisi yang sangat menarik. Tradisi Lukat Geni dilaksanakan di Catus Peta Desa Paksebali. Sebelum perang api dilaksanakan, warga akan mengawalinya dengan persembahyangan di Pura atau Merajan setempat yang dipimpin oleh pemangku. Warga akan memohon keselamatan dan kelancaran selama kegiatan tersebut berlangsung. Untuk proses peperangan, warga menggunakan sarana api dari daun kelapa kering yang diikat. Setelah sarana api dipersiapkan, barulah dihantamkan ke masing-masing lawan. Menariknya, tidak ada masyarakat yang terluka meskipun menggunakan sarana api.
Prosesi Lukat Geni yang dilaksanakan sebelum Pengerupukan ini terlihat seru dan menegangkan, terlebih diiringi dengan tabuhan Baleganjur yang membuat mereka semakin bersemangat. Menariknya lagi, peperangan tersebut tidak menimbulkan amarah ataupun dendam diantara masyarakat. Tradisi ini justru malah mempererat persaudaraan diantara mereka.
Itulah beberapa ulasan mengenai tradisi Lukat Geni sebelum pengerupukan di Bali. Berbagai tradisi tersebut perlu dilestarikan agar tidak punah dan Indonesia tetap kaya akan tradisi.
No Comments